Teori ini mengakui bahwa FDI mencerminkan aktivitas bisnis internasional dan aktivitas bisnis yang bersifat internal bagi perusahaan. Menurut Dunning, FDI akan terjadi ketika tiga kondisi terpenuhi:
- Keuntungan kepemilikan. Perusahaan harus memiliki sejumlah keunggulan kompetitif khusus yang melampaui kelemahan untuk bersaing dengan perusahaan asing. Keunggulan ini dapat berupa nama merek, kepemilikan atas teknologi ekslusif, manfaat dari skala ekonomi, dan sebagainya. Caterpillar, sebagai contoh, memiliki ketiga keunggulan ini dalam bersaing di Brasil melawan perusahan lokal.
- Keunggulan lokasi. Melakukan aktivitas bisnis tersebut harus lebih profitabel di lokasi asing dibandingkan dengan melakukan nya di lokasi domestik, Sebagai contoh, Caterpillar memproduksi buldosernya di Brasil untuk memanfaatkan biaya tenaga kerja yang lebih rendah dan menghindari dinding tarif tinggi yang diterapkan pada barang yang di ekspor dari pabriknya di AS.
- Keuntungan internalisasi. Perusahaan tersebut harus mendapatkan lebih banyak keuntungan untuk mengendalikan aktivitas bisnis asingnya dibandingkan dengan menggunakan perusahaan lokal independen untuk memberikan jasa tersebut. Pengendalian adalah sesuatu yang menguntungkan, sebagai contoh, ketika ppemantauan dan penegakan kinerja kontraktual dari perusahaan lokal berbiaya mahal, ketika perusahaan lokal tersebut dapat menyalahgunakan teknologi milik perusahaan, atau ketika reputasi dan nama merek perusahaan dapat dibahayakan oleh perilaku buruk dari perrusahaan lokal. Semua faktor ini sangat penting bagi Caterpillar.
Sumber: Griffin, Ricky w., dan Pustay, Michael W., (2015), Bisnis Internasional, Edisi 8, Jakarta: Salemba Empat
No comments:
Post a Comment