Cari Blog Ini

Saturday, May 20, 2017

Kegiatan Usaha BPR

  1. Usaha yang dapat dilakukan oleh BPR 
    Berdasarkan ketentuan Pasal 13 usaha Bank Perkreditan Rakyat (BPR) meliputi :
    a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
    b. Memberikan kredit.
    c. Menyediakan pembiayaan da menempatkan dana berdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
    d. Menempatkan dananya dalam bentuk Setrifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, tabungan, sertifikat deposito, dan atau tabungan pada bank lain.
  2. Usaha yang dilarang Dilakukan oleh BPR
    Usaha yang dilarang dilakukan oleh BPR terdapat dalam pasal 14. Menurut passal 14 Bank Perkderitan Rakyat dilarang:
    a. Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran.
    b. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing.
    c. Melakukan penyertaan modal.
    d. Melakukan usaha perasuransian.
    e. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 13. 

Friday, May 19, 2017

PROSES INVESTASI

Proses investasi menunjukkanbagaimana pemodal seharusnya melakukan investasi dalam suatu sekuritas, yaitu sekuritas apa yangakan dipilih, berapa banyak investasi, dan kapan investasi tersebut akan dilakukan. Husnan (2005:47) dalam bukunya, Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, menyebutkan bahwa untuk mengambil keputusan tersebut diperlukan langkash-langkah sebagai berikut:
  1. Menentukan Tujuan Investasi
    Dalam tahap ini pemodal perlu melakukan apatujuan investasinya dan berapa banyak investasi tersebut akan dilakukan. Ada dua hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu :
    • tingkat pengembalian yang diharapkan (expected rate of return) dan 
    • ketersedian jumlah dana yang akan diinvestasikakan
  2. Melakukan Analisis Sekutitas
    Salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendeteksi sekuritas/efekyang salah harga (mispriced), yakni apakah harganya terlalu tinggi atau terlalu rendah . Untuk itu ada dua pendekatan yang digunakan,yaitu :
    • pendekatan fundemenal, dan 
    • pendekatan teknikal 
  3. Melakukan Pembentukan Portofolio
    Portofolio berarti sekumpulan investasi. Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap sekuritas -sekuritas mana yang akan dipilih, dan berapa proporsi dana yang akan ditanamkan pada masing-masing sekuritas tersebut.
  4. Melakukan Revisi Kinerja Portofolio
    Dari hasil evaluasi, selanjunya dilakukan revisi terhadapt efek-efek yang membentuk portofolio tersebut, yaitu jika dirasa bahwa komposisi portofolio yang sudah dibentuk dan dibentuk tidak sesuai dengan tujuan investasi. Misalnya rate of return lebih rendah dari yang di syaratkan.
  5. Melakukan Evaluasi Kinerja Portofolio
    Dalam tahap ini dilakukan evaluasi atas kinerja portofolio yang telah dibentuk, baik terhadap tingkat keuntungan yang diharapkan maupun terhadap tingkat risiko yang ditanggung.

Thursday, May 18, 2017

PENGERTIAN INVESTASI, BENTUK INVESTASI , JENIS INVESTASI

PENGERTIAN INVESTASI

Investasi adalah suatu sarana di mana dana dapat ditempatkan dengan harapan hal tersebut akan menghasilkan pendapatan positif dan atau menjaga atau meningkatkan nilaninya.

BENTUK INVESTASI

Menurut Fahmi dan Hadi (2009) dalam bukunya, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, dalam aktivitasnya pada umumnya dikenal ada dua bentuk investasi,yaitu :

1. Real Investment
Investasi nyata (real investment) secara umum melibatkan aset berwujud, seperti tanah, mesin-mesin, atau pabrik.
2. Financial Investment 
Investasi keuangan (financial investment) secara umum melibatkan aset kontrak tertulis,seperti saham biasa (common stock) dan obligasi (bond).

JENIS INVESTASI

Jogiyanto (2010), dalam bukunya Teori Portofolio dan Analisis Investasi, bahwa pembagian alternatif investasi menjadi dua golongan besar, yaitu :

1. Investasi Langsung 
Investasi langsung diartikan sebagai suatu kepemilikan surat-surat berharga secara langsung dalam suatu entitas yang secara resmi telah go public dengan harapan akan mendapatkan keuntungan berupa penghasilan dividen dan capital gains.
2. Investasi Tidak Langsung
Investasi tidak langsung terjadi bilamana surat-surat berharga yang dimiliki diperdagangkan kembali oleh perusahaan investasi (investment company) yang berfungsi sebagai perantara. Kepemilikan aktiva tidak langsung dilakukan oleh lembaga -lembaga keuangan terdaftar, yang bertindak sebagai perantara atau intermediary. Dalam perananya sebagai investor tidak langsung, pedagang perantara (pialang) mendapatkan dividen dan capital gain seperti halnya dalam investasi langsung. Selain itu juga akan memperoleh penerimaan berupa capital gain atas hasil perdagangan portofilio yang dilakukan oleh perusahaan perantara tersebut.

Pada kelompok investasi langsung, ada dua jenis alternatif investasi menurut Jogiyanto (2010), yaitu :
  1. Investasi langsung yang tidak dapat diperjualbelikan. Contoh : Tabungan, Deposito.
  2. Investasi langsung yang dapat diperjualbelikan.
a. Invetasi langsung di pasar uang. Contoh : t-bill, deposito yang dapat dinegosiasi.
b. Investasi langsung di pasar modal.
  • Surat-surat berharga pendapatan tetap (fixed-income securities).Contoh: t-bond, federal agency securities, minicipal bond, corporate bond, convertible bond,
  • Saham-saham  (equity securities). Contoh : saham preferen dan saham biasa.
c. Investasi langsung di pasar turunan.
  • Opsi, Contoh : warrant,put option, call option.
  • Future contract.
Sedangkan pada kelompok investasi tidak langsung hanya ada satu jenis alternatif investasi, yaitu perusahaan investasi (investment companies). Perusahaan investasi berupa unit investment trust, closed-end investment companies, dan open-end investment companies. 

Tuesday, May 16, 2017

Perekonomian Indonesia Dalam Era Globalisasi Part II

Materi Perekonomian Indonesia Dalam Era Globalisasi 
Download File disini

Monday, May 15, 2017

PEREKONOMIAN INDONESIA DALAM ERA GLOBALISASI. Bag II

Anda bisa mendownload filenya disini, jangan lupa follow dan subscribe untuk mendapatkan info update artikel terbaru.

Sunday, May 14, 2017

Manajemen Sumber Daya Manusia

Materi Perkuliahan Manajemen Sumber Daya Manusia
Download File disini
 
a

Wednesday, May 10, 2017

Perilaku Organisasi : Makalah Perilaku Kelompok Dan Konflik

Makalah Perilaku Organisasi Tentang Perilaku Kelompok Dan Konflik 
Download File Disini

Tuesday, May 9, 2017

Activity Based Management (Manajemen Berdasarkan Aktivitas)

Materi Akuntansi Manajemen : Activity Based Management ( Manajemen Berdasarkan Aktivitas)
Download File disini

Monday, May 8, 2017

Studi Kelayakan Bisnis :Aspek Finansial

Pengantar 

Tujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan proyek bisnis adalah untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan , dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal kemampuan proyek untuk membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dan menilai apakalh proyek akan dapat berkembang terus.

A. Kebutuhan Dana Dan Sumbernya
Dana diklasifikasikan atas dasar aktiva tetap berwujud seperti tanah, bangunan, pabrik dan mesin-mesin serta aktiva tetap tidak berwujud seperti paten, lisensi, biaya-biaya pendahuluan dan biaya-biaya sebelum operasi. Disamping aktiva tetap, dana juga dibutuhkan untuk modal kerja, yang diartikan sebagai modal kerja bruto ( menunjukkan semua investasi yang diperlukan untuk aktiva lancar).

Beberapa sumber dana yang penting antara lain :
1. Modal pemilik usaha yang disetorkan.
2. Saham yang diperoleh dari penerbitan saham dipasar modal.    
3. Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dan diterbitkan dipasar modal.
4. kredit yang diterima dari bank.
5. Sewa guna (leasing) dari lembaga non-bank.

B. Aliran Kas (Cash Flow)
Penerimaan dan pengeluaran kas ada yang bersifat rutin dan adapula ynag bersifat insidential. Sumber -sumber penerimaan kas dapat berasal dari :

1. Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap, atau adanya penurunan aktiva tidak lancar yang diimbangi dengan penerimaan kas.
2. Adanya emisi saham maupun penambahan modal oleh pemilik dalam bentuk kas.
3. Pengeluaran surat tanda bukti utang serta bertambahnya utang yang diimbangi dengan penerimaan kas.
4.Berkuarangnya aktiva lancar selain kas yang diimbangi dengan adanya penerimaan kas, misalnya berkurangnya peersediaan barang dagangan karena adanya penjualan secara tunai.
5. Adanya penerimaan kas karena sewa, bunga, atau deviden.

Sedangkan pengeluaran kas dapat disebabkan oleh transaksi-transaksi berikut:
1.Pembelian saham atau obligasi dan aktiva tetap lainnya.
2. Penarikan kembali saham yang beredar dan pengembalian kas perusahaan oleh pemilik perusahaan.
3.Pembayaran angsuran atau perluanasan utang.
4.Pembelian barang dagangan secara tunai.
5.Pengeluaran kas untuk membayar deviden, pajak, denda, dan lain sebagainya.

transaksi yang tidak mempengaruhi uang kas anatara lain adalah:
1. adanya pengakuan atau pembebanan depresiasi, amortisasi, dan deplesi terhadap aktiva tetap, 'intangible assets' dan ' warting assets'.
2. adanya pengakuan kerugian piutang baik dengan membentuk cadangan piutang maupun tidak dan adanya penghapusan utang tak tertagih.
3. adanya penghapusan atau pengurangan nilai buku dari aktiva yang dimiliki serta penghentian penggunaan aktiva tetap karena telah habis susut atau sudah tidak dapat dipakai lagi.
4. Adanya pemabyaran deviden dalam bentuk saham (stock devidend), adanya pembatasn penggunaan laba serta adanya penilaian kembali aktiva tetap yang ada.

C. Biaya Modal (Cost Of Capital)
1. Biaya Utang.
Biaya utang untuk jangka panjang maupun jangka pendek dapat dihitung  misalnya dengan menggunakan konsep present value.
2. Biaya Modal sendiri
a. Biaya Saham Preferen. Saham preferen memberikan penghasilan berupa deviden yang tetap kepada pemiliknya yang diambilkan dari laba bersih setelah pajak.
b. Biaya Saham Biasa. merupakan suatu tingkat keuntungan minimal yang harus diperoleh suatu investasi yang dibelanjaioleh saham biasa.
c. Biaya Laba ditahan.Pada prinsinya sama dengan biaya dari saham biasa. Bedanya, untuk biaya saham biasa memiliki floatation cost, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk melaksanskan proses saham, sedangkan menggunakan dana dari laba yang ditahan tidak memerlukan baiaya.

D. Initial dan Operational Cash Flow
E. Analisis Kepekaan (Sensitivity Analysis)
Pada saat kita menganalisis perkiraan arus kas di masa datang, kita berhadapan dengan ketidakpastian. Akibatnya, hasil perhitungan dapat menyimpang jauh dari kenyataanya. Ketidakpastian itu dapat menyebabkan berkurannya kemampuuan suatu proyek bisnis dalam beroperasi untuk menghasilkan laba bagi perusahaan.

F. Penilaian dan Pemilihan Investasi
1. Metode penilaian investasi

Metode Payback Period (PP)
. suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi (initial cahs investment) dengan menggunakan aliran kas.

Metode Internal Rate of Return (IRR). Metode ini digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa datang, atau penerimaan kas, dengan pengeluara investasi awal.

Metode Net Present Value (NPV). yaitu selisih anatara Present Value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih ( aliaran kas operasional maupun aliaran kas terminal) di masa yang akan adatang.

Metode Profitability Index (PI). Pemakain metode PI ini caranya adalah dengan menghitung melalui perbandinngan antara nilai sekaarang ( present value) dari rencana penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang dengan nilai sekarang ( present value) dari investasi yang telah dilakukan.

2. Pilihan Leasing atau Beli
Apabila dijumpai suatu kondisi untuk menjawab apakah untuk pengadaan sesuatu, misalnya mesin produksiakan dilakukan melalui leasing atau beli, bagaimana menentukannya? dari kepentingan penyewa (lessee), biaya untuk leasing dapat dihitung dengan Net Adventage of Leasing (NAL)

3. Urutan Prioritas

Proses pengurutan prioritas ini memiliki beberapa skenario. Lima diantanya dipaparkan berikut ini:
a. Skenario Mutually Exclusive ( saling meniadakan). Skenario inidipakai jikasuatu proyek A dipilih, maka proyek lain harus tidak di pilih.
b. Skenario Contigency (saling terkait). Skenario ini dipakai jika suatu proyek  A yang dipilih, maka proyek B (atau mungkin ada proyeklain) harus diikutsertakan pula.
c. Skenario Independence (saling bebas). Skenario ini , walaupun jarang dijumpai, digunakanjika suatu proyek A dianggap yang paling layak direalisasikan, tidak ada hubugan dengan proyek B (atau proyek lainnya) yang juga layak direalisasikan.
d. Skenario Capital Budget Constrain ( keterbatasan finansial). Jika, ada beberapa proyek yang layak untuk di bangun tetapi dana tidak mmencukupi untuk membangun seluruh proyek, tentunya yang akan direalisasikan hanya satu atau beberapa proyek yang memenuhi syarat saja, seperti: ketiga persyaratan diatas, ketersediaan dana, rencana sisa dana yang terkecil, dan nilai NPV proyek yang paling baik.
e.Skenario Cost Effectiveness (Biaya Efektif). Pengurutan proyek-proyek dengan cara  didasarkan padasumber daya yang mendesak untuk segera dimanfaatkan, seperti misalnya tenaga kerja yang menganggur. 








Sumber : Umar, Husain.2003. Studi Kelayakan Bisnis (Edisi 2), Teknik Menganalisis Kelayakan Rencana Bisnis secara Komprehensif. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama


 

Saturday, May 6, 2017

Makalah Neraca Pembayaran Luar Negeri Indonesia

Makalah Perekonomian Indonesia tentang Neraca Pembayaran Luar Negeri Indonesia
Download file disini

Pelaku dan Peran Perekonomian Indonesia

Materi Perekonomian Indonesia : Pelaku dan Peran Perekonomian Indonesia
Download file disini

Thursday, May 4, 2017

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Materi Perkuliahan Perekonomian Indonesia : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Download file disini


Wednesday, May 3, 2017

Studi Kelayakan Bisnis : Aspek Yuridis

Sumber: skripsimakalah.com
A. Siapa Pelaksana Bisnis
1. Badan usahanya.
2. Orang-orang atau individu-individu yang terlibat sebagai decision maker.
 Hal ini penting agar bisnis berjalan dalam koridor peraturan-peraturan yang berlaku.

1. Bentuk Badan Usaha
Beberapa bentuk perusahaan dari sisi yuridisnya adalah:

Perusahaan Perorangan. Jenis perusahaan ini merupakan perusahaan yang diawasi dan dikelola oleh seseorang.

Firma. Firma adalah suatu bentuk perkumpulan usaha yang didirikan oleh beberapa orang dengan menggunakan nama bersama. Didalam firma semua anggota mempunyai tanggung jawab sepenuhnya baik sendiri-sendiri maupun bersama--sama terhadap utang-utang perusahan pada pihak lain. Bila terjadi kerugian maka kerugian ditanggung bersama, bila perlu dengan seluruh kekayaan pribadi. Jika salah satu anggota keluar dari firma, firma otomatis bubar.

Perseroan Komanditer (CV). CV merupakan suatu persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang yang masing-masing menyerahkan sejumlah uang dalam jumlah yang tidak perlu sama. Sekutu dalam Perseroan Komanditer ini ada dua macam, ada yang disebut sekutu komplementer yaitu orang-oarng yang bersedia untuk mengatur perusahaan dan sekutu komanditer yang mempercayakan uangnya dan bertanggung jawab terbatas kepada kekayaan yang diikutsertakan dalam perusahaan.

Perseroan Terbatas (PT). Badan jenis ini adalah suatu badan usaha yang mempunyai kekayaan,hak, dan kewajibab yang terpisah dari yang mendirikan dan yang dimiliki. Tanda keikutsertan seseorang memiliki perusahaan  adalah dengan memiliki saham perusahaan, makin banyak saham yang dimiliki makin besar pula andil dan kedudukannya dalam perusahaan tersebut. Jika terjadi utang, maka harta milik pribadi tidak dapat dipertanggungkan atas utang perusahaan tersebut, tetapi terbatas pada sahamnya saja.

Perusahaan Negara (PN). Perusahaan negara adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang modalnya secara keseluruhan dimiliki oleh negara, kecuali ada hal-hal yang khusus berdasarkan ungdang-undang. Tujuan dari pendirian perusahaan negara adalah untuk membangun ekonomi nasional menuju masyrakat yang adil dan makmur.

Perusahaan Pemerintah yang lain. Bentuk perusahaan pemerintah yang lain di Indonesia adalah Persero, Perusahaan Umum (Perum), Perusahaan Jawatan (Perjan), dan Perusahaan Daerah (PD). Persedo dan Perusahaan Daerah(PD) merupakan perusahaan yang mencari keuntungan bagi negara, sedangkan untuk Perum dan Pdrjan bukanlah semata-mata untuk mencari keuntungan finansial.

Koperasi. Koperasi merupakan bentuk badan usaha yang bergerak di bidang ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kersejahteraan anggotanya yang bersifat murni, pribadi dan tidak dapat dialihkan. Jadi ia merupakan suatu wadah yang penting untuk kesejahteraan anggota berdasarkan persamaan.

Berkaitan dengan aspek yuridis dalam studi kelayakan bisnis ini, jenis perusahaan yang akan mengelola dan bertanggungjawab terhadap proyek yang akan dibangun perlu ditentukan karena masing-masing jenis perusahaan memiliki karakteristik sendiri-sendiri.

2. Identitas Pelaksana Bisnis

a. Kewarganegaraan.
b. Informasi Bank.
c. Keterlibatan Pidana atau Perdata.
d. Hubungan Keluarga.

B. Bisnis Apa Yang Akan Dilaksanakan
   
    Sisi yang perlu dianalisis mengenai bisnis apa yang akan dilaksanakan:
Bidang Usaha . sesuai denga anggaran dasar perusahaan atau telah sesuai dengan corporate philosophy-nya.
Fasilitas. Apabila mendapatkan fasilitas-fasilitas tertentu , selidiki apakah penguruan telah diselesaikan secara sah.
Gangguan Lingkungan. Memperhatikan lingkungan sekitar tempat proyek berada.
Pengupahan. Memperhatikan standar upah minimum yang ditetapkan pemerintah setempat.

C. Dimana Bisnis Akan Dilaksanakan.

Perencanaan Wilayah. Sesuai dengan :
a. Rencana wilayah yang ditetapkan pemerintah dan
b. Lokasi proyej dalam waktu yang akan datang.

    Informasi tentang perencanaan wilayah bisa diperoleh dengan menghubungi kantor Pemda setempat yang mengurusi perencanaan wilayah.

D. Waktu Pelaksanaan Bisnis

Semua izin masih berlaku dan izin-izin yang belum dimiliki haruslah dilengkapi terlebih  dahulu (minimal izin prinsip).

E. Bagaimana Cara Pelaksanaan Bisnis
Misalnya perusahaan kekurangan modal untuk menyelesaikan proyek, meminjam uangdari prorangan atau lembaga keuangan adalah beberapa alternatif untuk mengatssi kesulitan itu. Lembaga keungan sebagai peminjam telah menentukan syarat-syarat dalam rangka pengamanan secara yuridis, baik yang bersifat pencagahan maupun penanggulangan. Syarat-syarat yang ditetapkan harus dipenuhi beberapa proyek.

F. Peraturan dan Perundangan

Setiap usaha yang legal sudah tentu harus mengikuti aturan-aturan yang barlaku baik dalam bentuk undang-undang maupun peraturan-peraturan lain sebagai penjabaran dari undang-undang tersebut, seperti Keputusan Menteri (Kepmen), Surat Keputusan (SK) Dirjen dan Peraturan Daerah (Perda). Dengan mengikutiaturan-aturan yang ada, maka secara yuridis formal bisnis/usaha yang akan dijalankan menjadi layak. 


Sumber : Umar, Husain.2003. Studi Kelayakan Bisnis (Edisi 2), Teknik Menganalisis Kelayakan Rencana Bisnis secara Komprehensif. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Tuesday, May 2, 2017

Studi Kelayakan Bisnis : Aspek Ekonomi, Sosial, dan Politik

Pengantar
Dalam menyusun suatu studi kelayakan bisnis, sebagai titik tolak untuk melakukan analisis, diperlukan informasi lingkungan luar perusahaan untuk mengetahui seberapa jauh lingkungan luar tersebut memberikan peluang sekaligus ancaman bagi rencana bisnis, selain juga untuk mengetahui apa saja yang dapat disumbangkan oleh proyek bisnis bagi lingkungan luar jika bisnis telah direalisasikan. Berhubungan dengan kemanfaatan dan biaya terhadap lingkungan luar, kedalaman dan keluasan analisis akan dilakukan tergantung pada kriteria-kriteria yang telah ditentukan untuk menilai suatu proyek.

    Bab ini akan memaparkan hubungan timbal-balik antara lingkungan luar bisnis dan bisnis itu sendiri, yang terdiri dari Aspek Ekonomi, Aspek Sosial, dan Aspek Politik.

A. ASPEK EKONOMI
    Cukup banyak data makroekonomi yang tersebar di berbagai media yang secara langsung maupun tidak langsung dapat dimanfaatkan perusahaan. Data makroekonomi tersebut banyak yang dapat dijadikan sebagai indikator ekonomi yang dapat diolah menjadi informasi penting dalam rangka studi kelayakan bisnis, misalnya PDB (produk dommestik bruto), investasi, inflasi, kurs valuta asing, kredit perbankan, anggaran pemerintah, pengeluaran pembangunan, perdagangan luar negeri dan neraca pembayaran.

     Selain menjadi fakta makroekonomi sebagai input dalam studi kelayakan bisnis, hendaknya perlu dikaji imbal-baliknya, yaitu bahwa bisnis yang direncnakan hendaknya bermanfaat bagi pihak lain. Aspek-aspek penilaian manfaat bisnis yang direncanakan dapat ditinjau dari beberapa sisi yang penjelasannya disajikan berikut ini.


1. Sisi Rencana Pembangunan Nasional
Analisis manfaat proyek ditinjau dari sisi ini, dimaksudkan agar proyek dapat:

a. memberikan kesempatan kerja kepada masyarakat
Kegiatan usaha yang dapat dikerjakan oleh tenaga kerja lokal tidak perlu digantikan oleh tenaga kerja asing. Juga, penggunaan tenaga tenga mesin perlu dipertimbangkan terlebih dahulu apakah tidak akan menjadi lebih baik jika menggunakan tenaga mesin atau menggunakan tenaga kerja masyarakat sekitar.


b. menggunakan sumber daya lokal
sumber daya lokal misalnya bahan baku. Komponen bahan baku produk lokal jika dimanfaatkan (dengan catatan kualitas cukuplayak sesuai standar) untuk proses produksi, jelas akan meningkatkan perekonomian di daerah tersebut karena sumber daya lokal ini dijadikan usaha bagi masyarakat.


c. mneghasilkan dan menghemat devisa
penggunaan bahan baku yang diambil dari produk lokal berarti mngurangi penggunaan bahan impor. Sudah tentu penggunaan bahan baku lokal ini menghemat devisa negara apalagi jika kandungannya dapat terus ditingkatkan jika perlu sampai 100 persen. Jika produk yang dihasilkan sebagian atau bahkan seluruhnya untuk pasar ekspor, maka bisnis ini akan menghasilkan  devisa.


d. menumbuhkan indusrti lain
Dengan adanya proyek bisnis yang baru, diharapkan tumbuh industri lain baik yang sejenis atau industri pendukung lainnyaseperti industri bahan bakumaupun industri sebagai dampak positif adanya kegiatan ekonomi di daerah tersebut.


e. Turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negeri sesuai dengan kebutuhan
Sebagian sudah dijelaskan pada bagian c di atas bahwa produk yang dihasilkan atas usaha tersebut dapat memenuhi kebutuhan dalama negeri sehingga jika mencukupi tidaklah perlu mengadakan impor yang sudah tentu akan menguras devisa. Oleh karenanya usaha sejenis perlu dikembangkan di dalam negeri agar kebutuhan dalam negeri terpenuhi dan juga agar tidak menjadi monopoli.


f. Menambah pendapatan nasional
Sudah jelas bahwa dengan bertumbuhnya bisnis di dalam negeri misalnya dengan diproduksinya produk yang dikonsumsi secara baik di dalam negeri, maka impor atas produk dan komponen inputnya berkurang atau bahkan ditiadakan sama sekali. jika ada permintaan ekspor atas produk tersebut atau bahkan meningkat dan produsen dapat memenuhhi permintaan itu, sudah tentu bisnis ini akan menambah pendapayan nasional.

    semua proyek bisnis yang direncanaka yang mengaju pada butir-butir di atas mengimplikasikan bahwa proyek ini sejalan dengan rencana pembangunan nasional.


2. Sisi disribusi nilai tambah
Maksudnya adalah agar proyek yang akan dibangun memiliki nilai tambah.Nilai tambah hendaknya dapat dihitung secara kuantitatif. Dalam perhitungan tersebut, agar lebih mudah dapat diasumsikan bahwa proyek berproduksi dengan kapasitas normal.  Setelah nilai tambah diketahui besarannya, nilai ini selanjutnya dapat didistribusikan. Hendaknya, perhitungan -perhitungan yang dilakukan jelas.


3. Sisi Nilai Investasi per Tenaga Kerja
Penilaian berikutnya adalah bahwa proyek mampu meningkatkan kesempatan kerja. Salah satu cara mengukur proyek padat modal atau padat karya adalah dengan membagi jumlah investasi (modal tetap+modal kerja) dengan jumlah tenaga kerja yang terlibat sehingga didapat nilai investasi per tenaga kerja. Untuk proyek perluasan, perhitungan nilai investasi merupakan jumlah investasi sebelum dan sesudah investasi. Sayangnya, modal ini belum ditetapkan di Indonesia. Ukuran yang dipakai hanya berpatokan pada nilai rupiah tertentu, misalnya proyek bisnis dengan nilai lebih besar dari X ruiah adalah padat modal, dan selain itu padat karya.


4. Hambatan di Bidang Ekkonomi
Pelaksanaan pembangunan ekonomi terus dilaksanakan dalam rangka menaikan atau paling tidak mempertahankan pendapatan yang telah dicapai. Bagi Indonesia, masih banyak tantangan dan hambatan yang dihadapi,sehingga tidaklah mudah untuk melaksanakan pembangunan ekonomi, yang juga akan berdampak pada aspek sosial  dan politik. Beberapa pennghambat pembangunan itu antaea lain seperti tertera di bawah ini.

Iklim tropis, penyebab terjadnya lingkungan kerja yang panas dan lembab sehingga menurunkan usaha atau gairah kerja manusia, banyak muncul penyakit, serta membuat pertanian kurang menguntungkan.

Produktivitas rendah, ini disebabkan olehkualitas manusia dan sumber alam yang relatif kurang menguntungkan.

Kapital sedikit, ini disebabkan oleh rendahnya produktivitas tenaga kerja yang berakibat kepada rendahnya pendapatan negara, sehingga tabungan sebgai sumber kapital juga rendah.

Nilai perdagangan luar negeri yang rendah, ini disebabkan negara miskin mengandalkan ekspor bahan mentah yang mempunyai elasisitas penawaran permintaan atas perubahan harga yang inelastis. Hal ini dalam jangka panjang dapat menakibatkan kerugian.

Besarnya pengangguran, hal ini disebabkan karena banyaknya tenaga kerja yang pindah dari desa ke kota dankota tak mampu menampung tenaga mereka karena kurangnya aktor produksi lain untuk mengimbanginya sehingga terjadilah pengangguran itu.

Besarnya ketimpangan distribusi pendapatan, misalnya keuntungan lebih banyak dimiliki oleh sebagian kecil golongan tertentu saja.

Tekanan penduduk yang besar, hal ini disebabkan antara lain naiknya rata-rata  umur manusia dibarengi dengan masih besarnya persentase kenaikan jumlah penduduk yang makin lama makin membebani simber daya lain untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Penggunaan tanah yang produktiviatanya rendah
, hal ini disebabkan karena sektor pertanian menjadi mata pencaharian utama, disamping itu alat-alat produksi, pupuk, teknik pengilahan juga masih relatif rendah.

Masih ada kendala-kendala lain yang dapat menghambat pembangunan ekonomi, seperti kelemahan dalam faktor budaya dari masyarakat, ketidaksempurnaan pasar, mekanisme dalam rangka meningkatkan jumlah tabungan dalam negeri, kewiraswastaan, dan prioritas dalam melaksanakan pembangunan ekonomi. Selain itu, sudah tentu dengan situasi dan kondisi kritis yang multidimensi yang masih terasa sampai saat ini,

5. Dukungan Pemerintah

Pemerintah mempunyai kepentingan agar perdagangan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di dalam negeri akan menghasilkan devisa bagi negara. Salah satu bentuk dukungan itu melalui proteksi perdagangan. Proteksi perdangangan merupakan seluruh insentif perdagangan baik berupa proteksi maupun bantuan (subsidi).oleh karena itu, proteksi perdagangan ;ebih tepat disebut sebagai insentif perdagangan.

Instrumen kebijakan proteksi perdagangan banyak ragamnya, tetapi tujuannta tetap satu, yaitu menimbulkan distorsi pasar dalam artian mencegah adanya pasar persainga bebas. Instrumen kebijakan proteksi perdagangan dapat digoongkan sebagai berikut:

Kebijakan langsung terhadap komoditi yang bersangkutan

a. Kebijakan perdagangan luar negeri terbagi atas dua instrumen,, yaitu : instrumen Tarif yang terdiri atas paak impor, pajak ekspor, dan subsidi ekspor, serta instrumen Non-Tarif terbagi atas dua pembatasan, yaitu pembatasan kuantitatif, berupa kuota impor dan kuota ekspor, serta pembatasan kualitatif, beupa syarat-syarat kesehatan, kualitas lingkungan, dan karantina.

b. Kebijakan perdagangan dalam negeri, terbagi atas:
*Pajak penjualan, retribusi, dan kewajiban pembayaran lainnya.
*pengaturan distribusi barang.
*Pengaturan (stabilisasi) harga.

c.Kebijakan produksi, terdiri atas:
*subsidi/pajak langsung bagi produsen.
*perlindungan harga produksi dan sarana produksi.

Kebijakan tidak langsung

Kebijakan ekonomi makro, terdiri dari:over/undel valuation nilai tukar, pengaturan suku bungan dan alokasi kredit perbankan, serta kebijakan proteksi terhadap komoditi lainnya.

    Damak dari proteksi perdagangan dapat dilihat paling tidak dari dua aspek, yaitu dampak distorsi dan transfer pendapatan kepadakonsumen maupun produsen. Distorsi pasar tidak lain ialah perbedaan antara harga yang berlaku dan harga yang seharusnya terjadi jika tidak ada kebijakan proteksi pemerintah(harga pasar bersaing bebas). Melalui dampaknya terhadap distorsi pasar maka tingkat proteksi dapat diukur melalui beberapa cara, antara lain mengukur perbedaan nilai tambah aktual yang diperoleh produsen dengan yang seharusnya diperoleh jika tidak ada proteksi ( pasar bersaing bebas). Alat ukur yang digunakan untuk iniialah tingkat proteksi efektif (ERP= Efective Rate of Protection). Nilai tambah diukur sebagai selisih antara nilai produk akhir dengan nilai produk antara ( sarana produksi diluar kapital dan tenaga kerja ). Dengan demikian ERP mengukur proteksi yang berasak dari distori harga produk maupun distorsi harga sarana produksi.

B. ASPEK SOSIAL
Perusahaan hidup bersama-sama dengan komponen lain dalam suatu tatanan kehidupan yang pluralistis dan kompleks, walau hendaknya selalu berada dalam keseimbangan. Salah satu komponen yang dimaksud adalah lembaga sosial, sehingga dalam rangka keseimbangan tadi,hendaknya perusahaan memiliki tanggung jawab sosial.

1. Perusahaan sebagai lembaga sosial
Sebuah perusahaanmemiliki tugas melaksanakan bermacam-macam kegiatan dalam waktu yang bersamaan. Misalnya perusahaan manufaktur, selain membeli bahan baku, mengolahnya menjadi barang jadi, kemudian mendistribusikannya ke pasar, juga melaksanakan kegiatan-kegiatan seperti : penelitiian, penyedian lapangan pekerjaan baru, dan sebagainya. Untuk melaksanakan semua kegiatan itu, perusahaan tentu memiliki mekanismenya, walaupun pada umumnya antara perusahaan yang satu berbeda dengan perusahaan yang lain.

    Untuk merealisasikan kegiatan perusahaan tidaklah mudah. Disana sring timbul ancaman-ancaman sekaligus peluang-peluang, sperti kondisi politik, ekonomi dan sosial. Selain ancaman dan peluang, bisnis juga dipengaruhi oleh aspek internal perusahaan, seperti kinerja kerja karyawan dan mutu produk. Jadi, perusahaan selain bertujuan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya, ia juga hendaknya mengemban misi sosial kemasyarakatan. Hal ini penting agar antara dirinya dengan masyarakat dapat hidup saling menguntungkan.
2. Perubahan kondisi sosial yang kompleks
Pemecatan karyawan karena berbagai alasan, seperti misalnya kerena karyawan mabuk-mabukan atau karena perusahaan mengalami kemerosotan keuntungan, merupakan halyang biasa pada masa lalu. Kini, tindakan seperti itu hanya akn mengakibatkan terganggunya keseimbangan dalam sistem sosial yang kompleks dalam perusahaan. Hal ini, di antaranya disebabkan oleh makin baiknya peraturan-peraturan pemerintah, meningkatnya kualitas SDM,kemajuan dibidang teknologi dan ilmu pengetahuan, perkembangan pasar yang sudah harus dlayani oleh banyak perusahaan dan adanya sistem sosial yang bersifat pluralistik di mana tugas-tugas sosial mulai ditangani oleh lembaga-lembaga yang besar.

3. Perusahaan dalam masyarakat yang pluralistik

Masyarakat pluralistik adalah sebuah kehidupan berbagai kelompok yang mempengaruhi lingkungan perusahaan dalam mandapatkan harapan-harapan sosial, ekonomi, atau politik. Dalam sistem sosial yang kompleks sekarang ini, kelompok -kelompok masyarakat yang terlibat di dalamnya sudah banyak sehingga hubungan antara yang satu dan yang lain menjadi kompleks. Masing- masing kelompok beruaha mengembangkan diri supaya fungsi sistem itu efektif. Dikaitkan dengan perusahaan, hubungan antara perusahaan dan lembaga-lembaga lingkungannya menjadi kompleks karena semakin banyak lembaga yang terlibat, seperti penanaman modal, karyawan, pembeli, penjual, pemerintah, dan sebagainya. Dalam kondisi seperti ini,dapat dikatakan bahwa perusahaan berada di dalam masyarakat pluralistik. Dalam masyarakat pluralistik ini terdapat beberapapusatkekuatan yang masing-masing mempunyai tingkatotonomitertentu meskipun tidak berdiri sendiri. Disitu terdapat pula semacam hubungan kerja sama antara perusahaan dan kelompok-kelompok tersebut. perusahaan dianggap ikut bertanggung jawab dalam menciptakan kondisi sosial yang baill serta kesejahtaraan secara umum.
   
    Berkaitan dengan hal diatas, hendaknya bisnis memiliki manfaat-manfaat sosial yang hendaknya diterima oleh masyarakat seperti:
1. membuka lapangan kerja baru
2. melaksanaka alih teknologi
3. miningkatkan mutu hidup
4. pengeruh positif

C. ASPEK POLITIK
Adanya isu/rumor/spekulasi yang timbul akibat kondisi politik yang diciptakan oleh pemerintah akan mempengaruhi permintaan dan penawaran suatu produk, baik itu produk barang maupun jasa. Dalam menganalis kelayakan bisnis, hendaknya aspek politik perlu pula dikasi untuk memperkirakan bahwa situasi politik dapat diketahui melalui berita-berita di media masa. Berita-berita tersebut dapat terbagi atas dua bagian, yaitu good news dan bad news.

    Didalam bisnis, Good news dimaknai sebagai berita-berita yang dapat diterima pelaku pasar tentang berbagai faktor atau kondisi suatu negara yang behubungan dengan dunia investasi, yang diniai mendukung dan memiliki potensi mendatangkan keuntungan bagi dunia investasi.Jadi, good news diharapkan oleh pasar, karena dampaknya mengntungkan dunia investasi. Terbitnya kebijakan-kebijakan politik pemerintah yang memberikan kepastian hukum dan tegaknya keadilan(law enforcement) dalam praktek bernegara  dinilai menguntungkan bagi investasi, berita seperti ini juga dimaknai good news. Pengungkapan dan penuntasan berbagai skandal politk yang dilakukan oleh para elit politk oleh pemerintah juga merupakan contoh good news yang lain.

    Bad news, di sisi yang lain, dimaknai sebagai berita yang diterima pelaku pasar tentang berbagai faktor atau kondisi suatu negara yang berhubungan dengan dunia investasi yang dinilai tidak mendukung daln memiliki potensi mendatangkan kerugian bagi dunia investasi. Bad news dihindari pasar karena dampaknya merugikan dan mengancam dunia investasi. Praktek penyelewengan dan penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan oleh oknum pemerintah dalam menjalankan tugas merka dinilai passar sebagai bad news, karena mengancam keamanan modal dan usaha mereka.kekacauan politik juga dapat mendorong lahirnya kondisi sosial yang tidak aman.