Cari Blog Ini

Thursday, May 24, 2018

SADARI (Periksa Payudara Sendiri)

Deteksi Dini dengan SADARI 
Deteksi dini kanker payudara sangat dianjuran. Kanker payudara yang dideteksi saat masih stadium nol, memiliki kemungkinan lebih besar untuk sembuh. Pemeriksaan mamografi dan USG dianjurkan secara rutin paling tidak setahun sekali pada perempuan usia di atas 35 tahun. Sementara itu, perempuan yang usianya di bawah 35 tahun atau yang belum menikah tidak dianjurkan melakukan skrining mamografi. Pada usia tersebut, payudara masih dalam keadaan kencang. Skrining yang dilakukan pun tidak bisa menampakkan hasl maksimal karena tertutup hormon. Namun, skrining masih tetap bisa dilakukan untuk perempuan usia di bawah 35 tahun dengan pemeriksaan ultrasonografi (USG). Sayangnya, penggunaan USG tidak dapat melihat adanya mikrokalsifikasi atau deteksi stadium nol. 

Deteksi dini kanker payudara dapat dilakukan sendiri dengan metode SADARI (Periksa Payudara Sendiri). SADARI dapat dilakukan di mana pun dengan bantuan cermin dalam ruangan dan penerangan yang cukup. SADARI hendaknya dilakukan setiap buln pada hari ke-7 menstruasi atau bagi yang sudah menopause dapat dilakukan pada tanggal yang sama setiap bulannya.

Pemerikasaan ini terdiri dari inspeksi (melihat) dan Palpasi (meraba) payudara sendiri. Berikut tahapan melakukan SADARI.

Inspeksi (Melihat)
1.    Lepaskan pakaian
2.    Inspeksi payudara dengan bantuan cermin dalam posisi lengan menggantung bebas di samping tubuh. Perhatikan payudara dariarah depan, saming kanan, dan samping kiri. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saaatinspeksi, sebagai berikut.
-    Bandingkan bentuk payudara kiri dan kanan serta area disekitarnya.
-    Perbedaan ukuran antara kiri-kanan wajar terjadi selama perbedaan ini sifatnya menetap. Pada umumnya payudara yang sering digunajan untuk menyusui berukuran lebih besar.
-    Perhatikan adanya perubahan pada kulit, areola (daerah berwarna gelap di sekitar puting), dan puting.
3.    Mengamati payudara melalui cermin. Berdirilah di depan cermin dengan posisi kedua lengan diangkat ke atas kepala. Perhatikan payudara dari arah depan, saming kanan, dan samping kiri. Perhatikan pada saat Mengangkat lengan, apakah getaran payudara bersamaan atau salah satu sisi ada yang tertinggal. Periksa juga apakah ada kelainan di payudara bagian bawah dan kedua sisi ketiak.
4.    Amati payudara dengan posisi kedua lengan berkacak pinggang dan dada dibusungkan. Perhatikan payudara dari arah depan, samping kanan, dan samping kiri. Perhatikan apakah ada bejolan atau kelianan pada payudara.
 
Palpasi (Meraba)
Palpasi Daerah Ketiak
Posisikan tangan kanan menggantung bebas di samping tubuh. Dengan ujung jari kedua, ketiga, dan keempat tangan kiri telusuri ketiak dan lengan kanan bagian dalam dari tepi lengan hingga ke puncak ketiak. Perhatikan apakah ada benjolan. Lakukan hal yang sama pada ketiak kiri.
 
Memencet Puting Susu
Dengan kedua tangan, lakukan gerakan mengurut payudara dari pangkal dada hingga ujung (puting). Lakukan hal ini pada kedua sisi puting. Perhaikan apakah ada cairan yang keluar dari puting. Apabila ada, perhatikan jenis dan warna cairan serta lubang tempat keluarnya cairan. Normalnya memang ada sedikit cairan yang keluar dari puting ketika ditekan. Isinya hanya protein normal dan cairan yang hidup di salurannya. Menjelang menopouse, hormon berfluktuasi meningkat kadar prolaktin (hormon yang memberitahu payudara untuk membuat susu) dan menyebabkan munculnya cairan. Jika airan yang keluar dari puting susu berua darah berwarna merah atau merah kecokelatan dengan tingkal kekentalan dari kental hingga lengket, maka perlu diwaspadai kemungkinan adanya kanker.
 
Palpasi Payudara dengan Posisi Berbaring
Dalam posisi berbaring, gunakan tangan kiri untuk memeriksa payudara kanan. Letakkan alas bantal kecil di bawah punggung kanan sambil menganggkat lengan kanan ke atas. Mengguanakan buku jari kedua, ketiga, dan keempat (bukan ujung jari), raba payudara dengan lembut. Lakukan dena gerakan memutar searah jarum jam. Periksa seluruh payudara dari dalam (dari ujung puting) ke arah luar. Lakukan dengan teknik yang sama, tetapi dengan posisi berdiri.

 


Sumber: Handayani, Lestari., Suharmini., dan Atika Ayuningtyas., 2012.Menaklukkan Kanker Serviks dan Kanker Payudara, cet.1. Jakarta : AgroMedia Pustaka