Cari Blog Ini

Wednesday, July 26, 2017

USAHA PATUNGAN,AKUISISI PERUSAHAAN ASING,PEMBENTUKAN ANAK PERUSAHAAN BARU di LUAR NEGERI

Usaha Patungan 
Suatu usaha patungan (joint venture ) adalah suatu usaha yang dimiliki dan dioperasikan secara bersama oleh dua perusahaan atau lebih. Banyak perusahaan memasuki pasar luar negeri dengan membentuk uasaha patungan dengan perusahaan-perusahaan yang berada dalam pasar yang dimaksud. Sebagian besar usaha patungan memungkinkan dua perusahaan mengaplikasikan keunggulan komparatif mereka masing-masing kedalam suatuproyek tertentu. Sebagai contoh, General Mills Inc, membentuk usaha patungan dengan Nestle SA, agar cereal yang diproduksi oleh General Mills dapat dijual memalui jaringan distribusi luar negeri yang telah dibentuk oleh Nestle.
Akuisisi Perusahaan Asing
Perusahaan-peusahaan umumnya mengakuisisi perusahaan-perusahaan lain di luar negeri sebagai salah satu cara untuk memasuki pasar asing. Metode ini memungkinkan sebuah perusahaan mengendalikan bisnis luar negerinnya secara penuh, dan mendapatkan pangsa pasar  dalam jumlah besar secara cepat. Namun, metode ini relatif lebih berisiko dari metode-metode lain yang telah dijelakan sebelumnya karena besarnya investasi yang diperlukan. Di samping itu, jika perusahaan- perusahaan yang telah diakuisisi berkinerja buruk, mungkin akan sulit untuk menjual kembali perusahan-perusahaan tersebut dengan harga yang menguntungkan.
Sejumlah perusahaan terlibat dalam akuisisi parsial dalam rangka mendapatkan sejumlah kepemilikan dalam perusahaan-perusahaan asing. Hal ini meminta investasi yang lebih kecil dibandingkan dengan akuisisi total, dan dengan demikian lebih kecil risikonya bagi perusahaan. Akan tetapi, perusahaan tidak akan memiliki kontrol yang perruh atas perusahaan-perusahaan asing yang dimaksud.

Pembentukan Anak Perusahaan Baru di Luar Negeri
Perusahaan dapat juga memasuki pasar luar negeri dengan mendirikan operasi-operasi baru di negara-negara asing untuk memproduksi dan menjual produk mereka. Sebagaimana halnya akuisisi, metode ini meminta investasi yang besar. Pembentukan anak perusahaan mungkin lebih dirancang langsung sesuai kebutuhan perusahaan induk. Selain itu, investasi yang diperlukan mungkin lebih kecil dari investasi yang dibutuhakan bagi akuisisi perusahaan yang telah ada Namun, perusahaan tidak akan mendapatkana pengembalian secara cepat sampai anak perusahaan beroperasi dan memiliki basis pelanggan. 



 Sumber  : Jeff,Madura.2000.Manajemen Keuangan Internasional, Edisi 4. Jilid 1. Jakarta : Erlangga 

Tuesday, July 25, 2017

PERDAGANGAN INTERNASIONAL,LISENSI,WARALABA

Perdagangan Internasional 
Perdagangan internasional adalah pendekatan yang relatif konsenvatif yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk mempenetrasi pasar luar neger ( dengan mengekspor) atau untuk mendapatkan bahan baku berharga murah ( dengan mengimpor). Metode ini memiliki risiko minimal karena perusahaan tidak mempertaruhkan modalnya. Jika ekspor atau impor perusahaan menurun, perusahaan dapat mengurangi atau membuang segmen ini dari bisnisnya tanpa banyak merugi. 
Lisensi 
Perjanjian lisensi ( licensing)  mewajibkan sebuah perusahaan untuk menyediakan teknologi ( hak cipta, merek dagang, atau nama dagang, dan paten) sebagai imbalan atas fee atau kompensasi tertentu yang diterima. Sebagai contoh, sebuah produsen minuman ringan mungkin meminjamkan formula dan merek dagangnya ke sebuah perrusahaan asing, agar perusahaan asing tersebut dapat memproduksi dan memjual minuman ringn yang dimaksud di negara lain. Produsen minuman ringan tersebut akan menerima fee atau sebagian laba perusahaan asing tersebut. Pemberian lisensi memungkinkan perusahaan untuk menggunakan teknologi mereka dalam pasar asing tana harus berinvestasi dalam jumlah besar, dan tanpa biaya transportasi seperti halnya mengekspor. Kelemahan utama dari pepmerian lisensi adalah sulitnya perusahaan yang menyediakan teknologi menjamin kualitas produksi di luar negeri.
Waralaba
Perjanjian waralaba ( franchising )  mewajibkan sebuah perusahaan untuk menyediakan strategi penjualan atau pelayanan tertentu, bantuan, dan mugkin dana investasi awal dengan imbalan fee periodik. Sebagai contoh, McDonald, Pizza Hut, Subway Sandwiches, Micro Age Computer,dan Dairy Queen, memiliki waralaba-waralaba yang dimiliki dan dikelolaoleh penduduk lokal di banyak negara. Sama seperti pemberian lisensi, pemberian hak waralaba memungkinkan perusahaan memasuki pasar luar negeri tanpa harus mengeluarkan dana investasi yang besar. Pengurangan kendala-kendala proteksionisme di banyak negara seperti yang terjadi di Kawasan Eropa Timur dan Amerika Latin telah mendorong tumbuhnya usaha waralaba asing di negara- negara tersebut. 

Sumber  : Jeff,Madura.2000.Manajemen Keuangan Internasional, Edisi 4. Jilid 1. Jakarta : Erlangga
 


METODE - METODE BISNIS INTERNASIONAL

Ada beberapa metode yang bisa digunakan perusahaan untuk melakukan bisnis internasional. Metode-metode yang paling umum adalah :
  • Perdagangan internasional
  • Perjanjian lisensi ( licensing )
  • Perjanjian waralaba ( franchising )
  • Usaha patungan 
  • Akuisisi perusahaan yang telah ada
  • Pembentukan anak perusahaan baru di lur negeri. 

Sumber  : Jeff,Madura.2000.Manajemen Keuangan Internasional, Edisi 4. Jilid 1. Jakarta : Erlangga

Monday, July 24, 2017

Kendala-Kendala yang Dihadapi MNC

Pada saat manajer-manajer keuangan MNC berupaya memaksimumkan nilai perusahaan mereka, mereka berhadapan dengan berbagai kendala yang dapat diklasifikasikan ke dalam kendala lingkungan, regulatori, dan etika.

Kendala Lingkungan
Tiap negara memiliki karakteristik-karakteristik lingkungan sendiri yang unik. Sejumlah negara mungkin mengenakan lebih banyak restriksi atas anak perusahaan yang induknya berbasis di luar negeri. Izin usaha, ketentuan-ketentuan mengenai pembuangan limbah produksi, dan perangkat-perangkat pengendali polusi adalah sejumlah contoh restriksi yang memaksa anak perusahaan mengeluarkan baiya tambahan. Banyak negara Eropa dewasa ini menerapkan undang-undang anti polusi yang lebih keras dalam rangka menanggulangi masalah-masalah polusi yang mereka hadapi.

Kendala Regulatori
Tiap negara juga memiliki karakteristik-karakteristik regulatori yang unik menyangkut pajak, aturan-aturan konversi valuta, pengembalian laba, dan regulasi-regulasi ini harus dipertimbangkan oleh manajer-manajer keuangan pada saat merancang kebijakan. Selain itu, perubahan dalam regulasi-regulasi ini bisa juga meminta revisi atas kebijakan -kebijakan keuangan yang ada. Jadi, manajer-manajer keuangan tidak hanya harus menganal restriksi-resriksi regulatori yang ada dalam suatu negara, tetapi juga harus memonitor perubahan-perubahan yang mungkin muncul sepanjang waktu.

Kendala Etika
Tidak ada standar etika bisnis yang seragam dan berlaku bagi semua negara. Suatu praktek bisnis yang dianggap tidak etis di suatu negara bisa saja dianggap etis di negara lain. Sebagai contoh, perusahaa-perusahaan multinasional AS mengenal prakek-praktek bisnis umum yang terjadi di sejumlah negara berkembang yang akan dinyatakan ilegal di AS. Suap-suap yang diberikan kepada pemerintah dalam rangka mendapatakan perlakuan pajk khusus atau perlakuan-perlakuan istimewa lain adalah sebuah contoh. Perusahaan multinasional dengan demikian menghadapi dilema. Jika mereka tidak ikut serta dalam praktek semacam itu, meraka mungkin akan kehilangan daya saing. Tetapi, jika meraka ikut serta, mereka akan mendapatkan reputasi yang buruk di negara-negara yang tidak menyetujui praktek-praktek semacam itu. Sejumlah perusahaan AS telah membuat pilihan berat untuktidak terlibat dalam praktek-praktek bisni yang legal di negara-negara tertentu tetapi  ilegal di AS . Yaitu, mereka mengikuti kode etik yang bersifat global. Hal ini mungkin bisa meningkatkan kredibilitas global meraka, yang selanjutnya dapat merangsang permintaan terhadap produk yang di hasilkan.

Sumber  : Jeff,Madura.2000.Manajemen Keuangan Internasional, Edisi 4. Jilid 1. Jakarta : Erlangga