Cari Blog Ini

Friday, August 11, 2017

Pengertian, Ukuran Penilaian Economic Value Added (EVA)

Pengertian Economic Value Added (EVA)
Economic value added (EVA) adalah keuntungan operasi setelah pajak dikurangi dengan biaya modal dari seluruh modal untuk menghasilkan laba. Laba operasional setelah pajak menggambarkan hasil penciptaan nilai (value) didalam perusahaan, sedangkan biaya modal dapat diartikan sebagai pengorbanan yang dikeluarkan dalam penciptaan nilai tersebut (Steward, 1997:10).

Di Indonesia metode tersebut dikenal dengan metode NITAMI (Nilai Tambah Ekonomi). EVA/NITAMI adalah metode manajemen keuangan untuk mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan yang menyatakan bahwa kesejahteraan hanya dapat tercipta manakala perusahaan mampu memenuhi semua biaya operasi dan biaya modal (Tunggal,2001).


Definisi Economic Value Added (EVA).

Menurut Iramani Dan Febrian (2005), Economic Value Added adalah metode manajemen keuangan untuk mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan yang menyatakan bahwa kesejahteraan hanya dapat tercipta manakala perusahaan mampu memenuhi semua biaya operasi dan biaya modal.

Menurut Warsono, Economic Value Added adalah perbedaan antara laba operasi setelah pajak dengan biaya modalnya. EVA merupakan suatu estimasi laba estimasi laba ekonomis yang benar atas suatu bisnis selama tahun tertentu.

Menurut Tandelilin, Economic Value Added adalah ukuran keberhasilan manajemen perusahaan dalam meningkatkan nilai tambah (value added) bagi perusahaan. Asumsinya adalah bahwa jika kinerja manajemen baik/ efektif (dilihat dari besarnya nilai tambah yang diberikan), maka akan tercermin pada peningkatan harga saham perusahaan.

Menurut Brigham Dan Houstan (2006:68), EVA adalah nilai yang ditambahkan oleh manajemen kepada pemegang saham selama satu tahun tertentu. EVA mencerminkan laba residu yang tersisa setelah biaya dari seluruh modal termasuk modal ekuitas dikurangkan.

Dapat Disimpulkan bahwa Economic Value Added (EVA) merupakan keuntungan operasional setelah pajak, dikurangi biaya modal yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan dengan memperhatikan secara adil harapan-harapan para pemegang saham dan kreditur.

Cara Meningkatkan Nilai EVA (Economic Value Added)  
EVA (Economic Value Added) adalah konsep nilai keuangan perusahaan bersih yang dijadikan sebagai indikator keberhasilan usaha yang dilakukan oleh perusahaan. Ketentuan yang ingin dicapai oleh perusahaan industri yang ingin berkembang pesat ini salah satunya yaitu dengan melakukan peningkatan nilai Economic Value Added.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nilai EVA (Economic Value Added) ini adalah sebagai berikut ini yaitu :   
  • Meningkatkan keuntungan (profit) tanpa menambah modal 
Ini dia upaya pertama yang dapat dilakukan untuk menilai keuntungan perusahaan yang ingin melakukan peningkatan EVA (Economic Value Added). Perusahan industry diupayakan untuk melakukan peningkatkan keuntungan perusahaan tanpa harus mengeluarkan biaya produksi yang melimpah. Namun, keuntungan perusahaan yang ingin didapatkan ini sebenarnya membutuhkan pemberian kualitas produk yang tidak sembarangan sehingga pengguna produk perusahan dapat selalu melakukan pemilihan produknya hanya pada usaha anda. 
  • Mengurangi pemakain modal
Perusaan industri yang bergerak dibidang penjualan produk sudah pasti membutuhkan modal kerja baik yang bergerak maupun tidak bergerak. Modal kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan ini ditentukan oleh besar kecilnya skala perusahaan yang ada. Perusahaan yang ingin meningkatkan nilai EVA (Economic Value Added) ini dapat melakukan pengurangan pemakaian modal dengan catatan tidak mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan.
  • Melakukan investasi dengan pengembalian tinggi
Investasi merupaan upaya terbaik yang perlu dilakukan oleh perusahaan untuk menjamin keuangan perusahaan yang ada. Untuk itulah, upaya ini juga dinilai bisa mengoptimalkan tingkat EVA (Economic Value Added) yang ada di sebuah perusahaan.

Manfaat Penerapan Economic Value Added (EVA)
Menurut Siddharta, seperti yang  dikutip oleh Abdullah (2003:142) sedikitnya ada 4 manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan EVA untuk menilai kinerja keuangan perusahaan :
  1. Penerapan model EVA sangat bermanfaat untuk digunakan sebagai pengukur kinerja perusahaan dimana fokus penilaian adalah penciptaan nilai (value creation). 
  2. penilaian kinerja keuangan dengan menggunakan pendekatan EVA menyebabkan perhatian manajemen sesuai dengan kepentingan pemegang saham. Dengan EVA para manajer akan berfikir dan bertindak seperti halnya pemegang saham yaitu memilih investasi yang memaksimmkan tingkat pengembalian dan meminimumkan tingkat biaya sehigga nilai perusahaan dapat di maksimalkan. 
  3. EVA mendorong perusahaan untuk lebih memperhatikan kebijaksanaan struktur modalnya. 
  4. EVA dapat digunakan untuk mengidentifikasikan proyek atau kegiatan yang memberikan pengembalian yang lebih tinggi dari pada biaya modalnya.
Kelemahan Konsep Economic Value (EVA)
Beberapa kelemahan konsep EVA antara lain :
  1. Secara konseptual EVA memang  lebih unggul daripada pengukuran tradisional akuntansi, namun secara  praktis belum tentu dapat diterapkan dengan mudah 
  2. EVA dalah alat ukur semata dan tidak bisa berfungsi sebagai cara untuk mencapai sasaran perusahaan sehingga diperlukan suatau cara bisnis tertentu untuk mencapai sasaran perusahaan 
  3.  Masih mengandung unsur keberuntungan  yaitu naik turunnya EVA dapat dipengaruhi oleh gejolak di pasar modal 
  4. EVA hanya menggambarkan penciptaan nilai pada suatu tahun tertentu 
  5. EVA mendorong pengalokasian dana perusahaan untuk investasi dengan biaya modal yang rendah
Langkah-langkah Menentukan Economic Value Added (EVA)
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menentukan EVA menurut (Rousana, dikutip oleh sofiarini 2004: 17) :
  1.  Menghitung biaya utang (Cost of Debt)
  2. Menghitung biaya laba ditahan (Cost of Equity)
  3. Menghitung struktur permodalan dari neraca. 
    Struktur modal biasanya terdiri dari utang dan ekuitas,sehingga dicari:
    Komposisi utang    = rasio utang terhadap jumlah modal
    Komposisi ekuitas = rasio modal saham terhadap jumlah modal 
  4. Menghitung biaya modal rata-rata tertimbang (Weighted Average Cost of Capital) 
  5. Menghitung EVA 
EVA = laba operasi bersih sesudah pajak  – Biaya modal.

Ukuran Penilaian Kinerja Keuangan dalam EVA
Dalam EVA, penilaian kinerja keuangan diukur dengan ketentuan:
  • Jika EVA > 0, maka kinerja keuangan perusahaan dapat dikatakan baik, sehingga terjadi proses perubahan nilai ekonomisnya. 
  • Jika EVA = 0, maka kinerja keuangan perusahaan secara ekonomis dalam keadaan impas.
  • Jika EVA < 0, maka kinerja keuangan Perusahaan tersebut dikatakan kurang bagus karena laba yang diperoleh tidak memenuhi harapan penyandang dana, sehingga tidak terjadi penambahan nilai ekonomis pada perusahaan.






Sumber:
http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2016/05/pengertian-economic-value-added.html
http://kumpulanliteratur.blogspot.co.id/2011/11/pengertian-economic-value-added-eva.html
http://kmukti.blogspot.co.id/2011/12/economic-value-added-eva.html
http://ahlipresentasi.com/apa-itu-eva-economic-value-added-dan-bagaimana-cara-mengukurnya/




No comments:

Post a Comment