Cari Blog Ini

Monday, July 24, 2017

Kendala-Kendala yang Dihadapi MNC

Pada saat manajer-manajer keuangan MNC berupaya memaksimumkan nilai perusahaan mereka, mereka berhadapan dengan berbagai kendala yang dapat diklasifikasikan ke dalam kendala lingkungan, regulatori, dan etika.

Kendala Lingkungan
Tiap negara memiliki karakteristik-karakteristik lingkungan sendiri yang unik. Sejumlah negara mungkin mengenakan lebih banyak restriksi atas anak perusahaan yang induknya berbasis di luar negeri. Izin usaha, ketentuan-ketentuan mengenai pembuangan limbah produksi, dan perangkat-perangkat pengendali polusi adalah sejumlah contoh restriksi yang memaksa anak perusahaan mengeluarkan baiya tambahan. Banyak negara Eropa dewasa ini menerapkan undang-undang anti polusi yang lebih keras dalam rangka menanggulangi masalah-masalah polusi yang mereka hadapi.

Kendala Regulatori
Tiap negara juga memiliki karakteristik-karakteristik regulatori yang unik menyangkut pajak, aturan-aturan konversi valuta, pengembalian laba, dan regulasi-regulasi ini harus dipertimbangkan oleh manajer-manajer keuangan pada saat merancang kebijakan. Selain itu, perubahan dalam regulasi-regulasi ini bisa juga meminta revisi atas kebijakan -kebijakan keuangan yang ada. Jadi, manajer-manajer keuangan tidak hanya harus menganal restriksi-resriksi regulatori yang ada dalam suatu negara, tetapi juga harus memonitor perubahan-perubahan yang mungkin muncul sepanjang waktu.

Kendala Etika
Tidak ada standar etika bisnis yang seragam dan berlaku bagi semua negara. Suatu praktek bisnis yang dianggap tidak etis di suatu negara bisa saja dianggap etis di negara lain. Sebagai contoh, perusahaa-perusahaan multinasional AS mengenal prakek-praktek bisnis umum yang terjadi di sejumlah negara berkembang yang akan dinyatakan ilegal di AS. Suap-suap yang diberikan kepada pemerintah dalam rangka mendapatakan perlakuan pajk khusus atau perlakuan-perlakuan istimewa lain adalah sebuah contoh. Perusahaan multinasional dengan demikian menghadapi dilema. Jika mereka tidak ikut serta dalam praktek semacam itu, meraka mungkin akan kehilangan daya saing. Tetapi, jika meraka ikut serta, mereka akan mendapatkan reputasi yang buruk di negara-negara yang tidak menyetujui praktek-praktek semacam itu. Sejumlah perusahaan AS telah membuat pilihan berat untuktidak terlibat dalam praktek-praktek bisni yang legal di negara-negara tertentu tetapi  ilegal di AS . Yaitu, mereka mengikuti kode etik yang bersifat global. Hal ini mungkin bisa meningkatkan kredibilitas global meraka, yang selanjutnya dapat merangsang permintaan terhadap produk yang di hasilkan.

Sumber  : Jeff,Madura.2000.Manajemen Keuangan Internasional, Edisi 4. Jilid 1. Jakarta : Erlangga

No comments:

Post a Comment