Daya
tarik wisatawan untuk melakukan wisata dipengaruhi oleh beberapa factor yang
berkaitan dengan tujuan wisata, yaitu :
- Natural amenities, adalah benda-benda yang sudah tersedia dan sudah ada dalam. Contoh : iklim, bentuk tanah, pemandangan alam, flora dan fauna, dan lain-lain.
- Man made supply, adalah hasil karya manusia seperti benda-benda bersejarah,kebudayaan, dan religi.
- Way of life, adalah tata cara hidup tradisional, kebiasaan hidup, adat-istiadat seperti pembakaran mayat di Bali, upacara sekaten di Jogjakarta.
- Culture, adalah kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat yang tinggal di daerah objek wisata.
Tourist Service adalah fasilitas yang digunakan dan aktivitas yang
dilakukan dimana pengadaanya disediakan oleh perusahaan lain secara komersial.
Untuk dapat menjadi suatu daerah tujuan wisata yang baik maka kita harus
mangembangkan tiga hal, yaitu :
- Something to see, adalah segala sesuatu yang menarik untuk dilihat.
- Something to buy, adalah segala sesuatu yang meanarik atau mempunyai cir khas tersendiri untuk dibeli.
- Something to do, yaitu suatu aktivitas yang dapat dilakukan di tempat tersebut.
- Harus mampu bersaing dengan objek wisata yan ada di daerah lain.
- Memiliki sarana pendukung yang memiliki ciri khas tersendiri.
- Harus tetap tidak berubah dan tidak berpindah-pindah kecuali dibidang bangunandan pengembangan.
- Harus menarik.
1. Sarana dan prasarana wisata.
Komponen yang termasuk ke dalam sarana dan prasarana
yaitu :
a.
Produk nyata (tangible product)
Prasarana wisata adalah
semua fasilitas yang memungkinkan agar sarana kepariwisataan dapat hidup dan
berkembang serta dapat memberikan palayanan kepada wisatawan untuk dapat
memenuhi kebutuhan selama dalam perjalanan. Misalnya jaringan jalan, sarana
pelabuhan (udara,laut,darat), telekomunikasi, jaringan listrik, air bersih,
rumah sakit dan lain sebagainya.
b. Sarana produk
kepariswisataan, yaitu semua bentuk peusahaan yang dapat memberikan pelayanan
kepada wisatawan. Seperti: biro perjalanan wisata, agaen perjalanan,
hotel/penginapan, rumah makan, transfortasi,dll.
2. Septa pesona wisata.
Septa pesona adalah unsur yang penting dalam mengembangkan
suatu objek wisata. Citra dan mutu pariwisata di suatu daerah atau objek wisata
pada dasarnya ditentukan oleh keberhasilan dalam perwujudan sapta pesona daerah
tersebut. Sapta pesona merupakan tujuh kondisi yang harus diwujudkan dan
dibudayakan alam kehidupan masyarakat sehari-hari sebagai salah satu upaya
untuk memperbesar daya tarik dan daya saing pariwisata Indonesia.
Unsur-unsur sapta pesona teersebut adalah:
- Keamanan adalah suatu kondisi dimana wisatawan dapat merasa aman, yang artinya keselamatan jiwa dan fisik.
- Ketertiban adalah kondisi yang mencerminkan suasana yang teratur, rapi dan lancar serta menunjukkan disiplin yang tinggi dalam semua segi kehidupan massyarakat.
- Kebersihan adalah keadaan/kondisi lingkungan yang meanampilkan suasana bebas darikotoran, sampah, limbah, penyakit dan pencemaran.
- Kesejukan adalah suasana yang memberikan kesejukan, nyaman, tenteram, rapi dengan adanya penghijauan
- Keindahan adalah keadaan atau suasana yang menampilkan lingkungan yang menarik dan sedapdipandang mata.
- Keramah tamahan adalah suatu sikap dan perilaku seseorang yang menunjukkan keakraban, sopan, suka membantu, suka tersenyum dan menarik hati.
- Kenangan adalah kesan yang melekat dengan kuat pada ingatan dan perasaan sesorang yang disebabkan oleh pengalaman yang diperolehnya.
3. Syarat suatu objek wisata dapat dikemabangkan.
Layaknya suatu objek wisata dapat dikembangkan,
apabila memiliki syarat-syarat sebagai berikut ( dalam Syamsuridjal,1997:2)
yaitu :
a. Attraction
adalah segala sesuatu yang menjadi ciri khas atau keunikan dan menjadi daya
tarik wisatawan agar mau datang bekunjung ketempat wisata tersebut. Atraksi
wisata terdiri dari 2, yaitu :
1. Site Attraction,
yaitu daya tarikyang dimiliki oleh objek wisata semenjak objek itu ada.
2. Event
attraction, yaitu daya tarik yan dimiliki oleh suatu objek wisata setelah
dibuat manusia.
b. Accessblity,
yaitu kemudahan cara untuk mencapai tempat wisata tersebu.
c. Amenity, yaitu
fasilitas yang tersedia didaerah objek wisata seperti akomodasi dan restoran.
d. Institution,
yaitu lembaga atau organisasi yang mengolah objek wisata tersebut.
4. Motif perjalanan wisata
Motif seseorang dalam
melakukan suatu perjalanan wisata adalah untuk melepaskan diri dari rasa
jenuh/bosan terhadap suatu kegiatan/rutinitas. Dan kegiatan ini meerupakan
suatu cara alternatif yang dilakukan seseorang untuk melepaskandirinya darirasa
jenuh tersebut dengan tujuan untuk bersenang-senang.
No comments:
Post a Comment