Cari Blog Ini

Friday, December 1, 2017

Pengertian Struktur Modal dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal

Struktur Modal
Struktur modal merupakan campuran atau kumpulan hutang, saham preferen dan modal sendiri yang digunakan untuk menggalang modal.
 
Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi struktur modal yaitu:
1.    Stabilitas Penjualan
Perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil dapat lebih aman memperoleh lebih banyak pinjaman dan menanggung beban tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang penjualannya tidak stabil.
2.    Struktur aktiva
Perusahaan yang aktivanya sesuai untuk dijadikan jaminan kredit cenderung lebih banyak menggunakan utang.
3.    Leverage operasi
Perusahaan dengan leverage operasi yang lebih kecil cenderung lebih mampu untuk memperbesar leverage keuangan karena memiliki resiko bisnis yang lebih kecil.
4.    Tingkat Pertumbuhan
Perusahaan yang tumbuh dengan pesat harus lebih banyak mengandalkan modal eksternal. 



Sumber:
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2011. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi 11, Penerjemah Ali Akbar Yulianto, Salemba Empat, Jakarta.

Kelebihan dan kelemahan Return On Asset (ROA)

Keunggulan Return On Assets (ROA) 

Keunggulan Return On Assets adalah sebagai berikut :
1. Dapat diperbandingkan dengan rasio industri sehingga dapat diketahui posisi perusahaan terhadap industri. Hal ini merupakan salah satu langkah dalam perencanaan strategi.
2. Selain berguna untuk kepentingan kontrol, analisis Return On Asset (ROA) juga berguna untuk kepentingan perencanaan.
3. Jika perusahaan telah menjalankan praktik akuntansi dengan baik maka dengan analisis Return On Asset (ROA) dapat diukur efisiensi penggunaan modal yang menyeluruh, yang sensitif terhadap setiap hal yang mempengaruhi keadaan keuangan perusahaan.

Kelemahan Return On Asset (ROA) 

Kelemahan yang terdapat pada Return On Asset (ROA) yaitu :
1. Return On Asset (ROA) sebagai pengukur divisi sangat dipengaruhi oleh metode depresiasi aktiva tetap.
2. Return On Asset (ROA) mengandung distorsi yang cukup besar terutama dalam kondisi inflasi. Return On Asset (ROA) akan cenderung tinggi akibat dan penyesuaian (kenaikan) harga jual, sementara itu beberapa komponen biaya masih dinilai dengan harga distorsi. 


Sumber: Munawir. 2001. Analisa Laporan Keuangan. Liberty: Yogyakarta.